Saya suka musik, saking senangnya dimana-mana selalu ingin dengar musik. Tentu saja tidak semua musik, hanya yang saya sukai saja.
Dua tahun lalu, Pakne Diki yang pengertian membelikan sebuah MP3 Player mungil berkapasitas 512MB. Pada waktu itu kapasitas segitu sudah cukup lumayan. Saya senang, karena bisa mendengarkan musik sambil menyapu halaman, mengepel, menyeterika, masak, mencuci. Pokoknya sambil beraktivitas sehari-hari di rumah. Pakai MP3 Player itu sungguh fleksibel, tidak repot seperti menggunakan soundsystem yang gede yang tidak bisa dibawa kemana-mana, yang kalau saya ingin mendengarkan musik sambil menyapu halaman harus dibesarkan volumenya (bisa-bisa mengganggu tetangga).
Dengan MP3 Player mungil itu, musik cukup saya nikmati sendiri. Seringkali saya menyambungkan dengan speaker aktif kecil yang mudah dipindah. Suaranya cukup nyaman, maklum, Pakne Diki sudah mengutak-utik sehingga walaupun kecil suaranya jernih, bass-nya mantap.
Beberapa hari lalu, saya mendengarkan musik sambil mencuci. Tiba-tiba ketika akan mengganti lagu, MP3 Player itu jatuh ke dalam mesin cuci yang penuh air sabun. Segera saya ambil, tapi sudah mati dan tidak bisa dihidupkan lagi. Saya sedih sekali...
Dengan MP3 Player mungil itu, musik cukup saya nikmati sendiri. Seringkali saya menyambungkan dengan speaker aktif kecil yang mudah dipindah. Suaranya cukup nyaman, maklum, Pakne Diki sudah mengutak-utik sehingga walaupun kecil suaranya jernih, bass-nya mantap.
Beberapa hari lalu, saya mendengarkan musik sambil mencuci. Tiba-tiba ketika akan mengganti lagu, MP3 Player itu jatuh ke dalam mesin cuci yang penuh air sabun. Segera saya ambil, tapi sudah mati dan tidak bisa dihidupkan lagi. Saya sedih sekali...



Sebetulnya ketrampilan tangan Pakne Diki sudah jauh berkurang semenjak 4 tahun lalu jatuh setelah dari sepeda motor dan patah tulang pundaknya, pun pernah terkena typhus dan demam berdarah. Sampai sekarang jari-jarinya agak bergetar kalau memegang benda-benda kecil -saya tidak tahu, apakah musibah itu berpengaruh pada koordinasi motorik tangannya-.Yah... senang juga, akhirnya saya bisa kembali nyetel lagu. Ketika dicoba pertama kali, Diki berkomentar, "Wah... sekarang suaranya lebih bersih ya!"
Pakne Diki enteng saja berkomentar, "Ya eeyalah, lha wong habis dicuci, pakai mesin lagi."
Saya jadi malu, apalagi Diki masih menambahi, "Oooo... nggak heran deh! Ada wangi Molto!"
7 komentar:
hahahahah...lucu mba. terutama bagian suaranya kok makin bersih...
salam hangat dari iis sekeluarga buat Bune dan Pakne ya...
Kalau seandainya saya yang mengalami kejadian seperti Bu Noor tersebut, pastilah saya pakai cara tradisional. Yaitu ganti dengan yang baru. Ha...ha...ha
untung ada pakde ya bu :)
kupingku kok keri ya kalau tak masuki speaker mungil MP3 player
jadi ya lebih suka ndengerin langsung dr radiao baik di dapur atau di kebon *wongndesotenan*
dalam soal otak-atik kompie dan net, mas andy memang jagonya. haks, memang asyik kalau kerja sambil mendengarkan musik di mp3. salam sukses buat bu noor.
Bu Noor beruntung punya suami terampil. Tp ojo dicemplungke mesin cuci maning lho bu...hahhaha..
Wah untung ada Pakne-nya Diki, jadi MP3 playernya gak jadii dilembiru :)
"Wangi Molto?" Hehehe, Diki ada-ada aja.
Weleh...weleh...bu Noor bisa aja,,,saya tertawa baca tulisan ini. ternyata banyak hal bisa membuat kita bahagia ya bu...ra sah jauh jauh,,,cari bahagia kok ndadak larang larang ,keluar negri,ke luar kota, keluar rumah tangga /rumah orang lain...alias ngrumpi.
Posting Komentar